Label

Kamis, 06 Oktober 2011

Perkiraan Kedalaman Neraka Dalam Perhitungan Matematika

Dari Abi Huroiroh berkata, suatu ketika kami bersama-sama Rosulillahi SAW saat itu terdengarlah suara keras, maka Nabi Muhammad SAW bersabda : “ Tahukah engkau suara apa itu?” Abi Huroiroh pun menjawab “ WaAlloh wa Rosulahu a’lam” Alloh dan utusannya yang lebih tahu.

Bersabda Nabi Muhammad SAW : “ Itu adalah (suara) batu yang dilepaskan di dalam neraka sejak 70 tahun yang lalu, maka batu itu melayang di dalamnya dan sekarang batu tersebut membentur dasar neraka, sehingga engkau mendengar suara kerasnya”

Hadits dengan matan dialog antara Nabi Muhammad SAW dan sohabat Abu Huroiroh tersebut dibukukan oleh Imam Muslim juz 2 hal.150.

Kesan yang ingin Nabi sampaikan atas peristiwa terdengarnya suara keras adalah tentang betapa dalamnya neraka jahanam diukur dari tepi jurang/bibirnya. Dengan variable waktu serta kecepatan maka dapat diperkirakan berapa panjang jarak yang ditempuh.

Mencoba Mengukur Dasarnya Neraka Jahanam

Oke, kita akan coba mengukur seberapa dalam dasar neraka. Dengan analogi bahwa batu itu dilemparkan dari atas berarti panjang lintasan merupakan “ketinggian”. Menurut teori gravitasi benda yang jatuh dari ketinggian akan mengalami percepatan sebesar nilai gravitasi dan dalam ilmu fisika dikategorikan GLBB, Gerak Lurus Berubah Beraturan. Hal ini berbeda dengan GLB gerak lurus beraturan dimana gerakannya linier (mendatar) dengan kecepatan konstan, maka rumus mencari jarak (s) adalah kecepatan (v) dikalikan waktu (t).

Untuk gerak lurus berubah beraturan seperti benda yang jatuh dari ketinggian maka kecepatan benda tersebut untuk tiap detiknya tidak sama tetapi makin lama makin cepat, dan inilah yang dimaksud dengan percepatan (a) akselerasi.

Untuk perhitungan “kira-kira” ini, kita akan menggunakan dua teori kemungkinan, yang pertama dengan menggunakan kecepatan rata-rata (v) constant /tetap dan kemungkinan kedua dengan pengaruh perpepatan (a).

Teori pertama :

V = Vo = kecepatan awal batu dijatuhkan, disamakan dengan gravitasi bumi sebesar 9,8 meter/detik, (dianggap tidak ada pengaruh gravitasi di neraka). Karena tidak ada pengaruh gravitasi atau percepatan (a) maka termasuk Gerak Lurus Beraturan (GLB). Dengan variable waktu (t) = 70 tahun, nah berapa jarak ketinggian (s) yang ditempuh sehingga batu itu sampai dasar neraka?

S = v x t, v = 9,8 meter/detik X 70 tahun,

9.8 meter/detik x 2.207.520.000 detik =

21.633.696.000 meter.

=> 21.633.696 kilo meter


70 tahun dirubah satuannya menjadi …..detik , => 70 x 365 hari = 25.550 hari. ( 1 hari = 24 x 3.600 = 86.400 detik).

25.550 hari = 25.550 x 86.400 detik =>

2.207.520.000 detik.

Teori kedua :

Untuk kemungkinan kedua dengan scenario bahwa di neraka terdapat gaya gravitasi yang besarnya disamakan dengan di bumi ( bagaimana yang sebenarnya wallohu a’lam).

Nilai gravitasi (g) juga merupakan percepatan (a) = 9.8 meter/detik2 .

Rumus yang digunakan menggunakan kaidah GLBB Gerak Lurus Berubah Beraturan.

S= vo x t + ½ a x t 2

S = 0 x 2.207.520.000 dt + ½ 9.8 x 2.207.520.000 2

รณ = 0 + ½ 9.8 x 4.873.144.550.400.000.000

= 4,9 x 4.873.144.550.400.000.000

= 23.878.408.296.960.000.000 meter

= 23.878.408.296.960.000 kilo meter


Vo = kecepatan awal batu dilepaskan dari bibir neraka = 9.8 m/detik2

Saudara, dari perkiraan di atas dengan teori pertama saja dimana kecepatan jatuhnya batu adalah konstan maka didapatkan kerkiraan kedalaman neraka adalah 21.633.696 kilo meter, sedang pada teori kedua dengan pengaruh gravitasi neraka , maka didapatkan angka ketinggian dasar neraka dihpesarkirakan dari tepi jurang/bibir neraka sedalam 23.878.408.296.960.000 kilo meter, subhanalloh.

Percobaan perhitungan di atas hanyalah “kira-kira” menurut logika manusia, bukan berarti kita lancang menjajagi rahasia Ilahi, karena semua adalah barang giob, bagi hamba yang memiliki “sens of bilieving” tanpa mengedepankan perhitungan akal, sudah takut dengan ancaman siksa Alloh SWT.

Tanpa perkiraan kalkulasi kasus di atas ( saya pun dapat saja salah menghitungnya…. ) sabda Nabi SAW sudah cukup memberikan kesan pertama bahwa betapa dalam dan betapa dahsyatnya ancaman siksa yang disesdiakan oleh Alloh SWT di alam akhirat bagi hamba yang tidak mengindahkan pangggilanNYA.

Surga dan neraka adalah saat ini sudah diciptakan, keberadaannya “gaib” keberadaannya diyakini pasti ada namun tidak dapat diraba dengan panca indera kecuali atas idzin Alloh. Makhluk gaib yang lain seperti jin, malaikat dll.

Perkiraan di atas adalah menggunakan ilmu pengetahuan umum (ilmu dunia) namun pada hakikatnya juga ilham / pemberian dari Alloh SWT. Ilmu dunia akan lebih bermanfaat manakala dapat semakin menambah ketaqwaan hamba kepada Alloh SWT.

Menjadi ulama dengan memperbanyak ilmu Al-Quran dan As-sunah juga dapat efektif meningkatkan kekhusu’an kepadaNYA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar